Untuk meninjau sejarah perkembangan komputer, maka kita perlu meninjau dari perkembangan alat hitung, karena dasarnya komputer adalah alat hitung. Alat hitung diciptakan kira-kira 2000 tahun yang lalu, dimana alat hitung itu disebut ABACUS, kemudian disusul oleh alat-alat hitung lain seperti:
a. Machine Arithmatique (Mesin Jumlah)
- Ditemukan oleh Blaise pascal pada tahun 1642
- Pada saat itu digunakan dalam bidang akuntansi
- Mesin ini bekerja secara mekanis.
b. Mesin Penambah dan Pengali
- Ditemukan oleh Gottfried Leibniz tahun 1673
- Mesin dapat menjumlahkan dan mengalikan
c. Mesin Tenun Otomatis
- Ditemukan oleh Joseph Marie Jacquard dari Perancis tahun 1801 (sumber lain : tahun 1808)
- Mesin ini bekerja dikontrol oleh Kartu Berlubang (Card Punch/punched metal plate). Konsep kartu berlubang ini telah diterapkan kira-kira mulai tahun 700
d. Difference Engine dan Analitical Engine
- Ditemukan oleh Charles Babbage dari Cambridge University pada tahun 1812
- Difference Engine dapat melakukan perhitungan sderhana dalam trigonometri dan logaritma secara otomatis
- Analitical Engine dapat melakukan operasi-operasi dan menyimpan hasil operasi untuk digunakan oleh operasi selanjutnya, mesin ini menggunakan Punch Card (sumber lain menulis; Analitical Engine ditemukan tahun 1833 atau 1834, memanfaatkan ide dasar rancangan Blaise Pascal).
Pada tahun 1834 George Boole menemukan Aljabar Boole (Boolean Algebra), yang kemudian memberikan sumbangan besar dalam perkembangan komputer.
e. Mesin Sensus
- Ditemukan oleh Dr. Herman Hollerith dari United State Cencus tahun 1890
- Mesin ini merekan data dan men-tabulasi data menggunakan metode Punch Card
- Pada tahun 1896 Hollerith mencapai sukses dengan mendirikan Tabulating Machine Company yang akhirnya menjadi International Bussiness Machine Corporation (IBM)
- Pada tahun 1908 James Power juga dari Cencus Bureau menyempurnakan metode punch card dari Hollerith.
f. MARK I
- Komputer elektris ini ditemukan oleh Howard Aiken dari Harvard University tahun 1944 (sumber lain : tahun 1937)
- Mesin ini dapat melaksanakan operasi aritmatika secara otomatis
- Meskipun sering ngadat dan boros listrik tapi mesin ini merupakan jejak awal menuju kemajuan komputer selanjutnya.
g. ABC (Atanasoff-Berry Computer)
- Dirancang oleh John Vincent Atanasoff dan Clifford Berry dari University of Wisconsin pada November 1939
- Merupakan komputer digital pertama
h. UNIVAC I
- Merupakan komputer pertama yang diperdagangkan
- Dibuat oleh Eckert Mauckly Computer tahun 1946
i. I B M
- Komputer IBM 701, muncul pada tahun 1953
- Komputer IBM 650, tahun 1954 kemudian populer pada saat itu.
Perkembangan Komputer di Inggris:
- EDSAC (Electronic Delayed Storage Automatic Computer)
dibuat oleh Cambridge University tahun 1949.
- ACE (Automatic Computer Engine)
dibuat oleh National Physical Laboratory.
- MADAM (Manchester Automatic Digital Machine)
dibuat oleh Manchester University
- SEC (Simple Electronic Computer)
dibuat oleh London University.
Sejarah Perkembangan Komputer – dalam cerita
Komputer Pertama Sebesar Senayan
Apa itu komputer? Komputer sebenarnya berasal dari kata Inggris to compute yang artinya menghitung. Dari sini bisa diartikan, komputer sebenarnya tukang hitung atau mesin hitung. Ya, komputer memang tak lebih dari sebuah mesin hitung. Dan, cerita mengenai mesin ini cukup panjang.
Dalam sejarah manusia, mesin pertama yang ditemukan yaitu mesin tenun otomatis yang dapat diprogram melalui punched metal plate. Mesin ini diciptakan Joseph Marry Jacquard pada 1808, (dalam sumber lain disebutkan 1801).
Kemudian, perkembangan mesin mengalami lompatan cukup jauh melalui tangan seorang Charles Babbage. Ia, pada 1834 (sumber lain 1833), memanfaatkan ide dasar rancangan Blaise Pascal, merekayasa sebuah mesin bernama mesin analitik. Mesin ciptaan Charles Babbage inilah yang merupakan cikal bakal mesin komputer modern saat ini.
Arsitektur mesin analitiknya Babbage, sama persis dengan arsitektur mesin komputer yang Anda kenal saat ini. Perbedaan mesin analitiknya Babbage dengan komputer zaman ini terletak pada sistem penggeraknya. Mesin ciptaan Babbage bergerak atas dasar sistem roda gigi. Secara keseluruhan, mesin analitik bergerak mekanis. Sedangkan komputer saat ini bergerak atas dasar sistem elektris. Kemampuan mesin analitik pun, tidak secanggih komputer sekarang.
Tapi, dalam ukuran, mesin analitik Babbage ini jauh lebih unggul daripada ukuran komputer sekarang. Mesin analitiknya Babbage unggul dalam besarnya. Bayangkan saja, Babbage pernah bermaksud menciptakan sebuah mesin hitung, yang fungsi dan kemampuannya diperkirakan, kalau mau dibandingkan, kira-kira hampir sama dengan PC konvensional buatan sekitar awal 1970-an. Rencananya itu buntu di tengah jalan. Mesin yang direncanakan itu terlampau mahal sehingga hanya berhasil setengah jadi. Dan, andaikan mesin itu bisa selesai dikerjakan, maka besarnya sama dengan GOR Senayan! (Gelora Bung Karno). Padahal, komputer sekarang, yang kemampuannya bahkan lebih canggih, besarnya hanya seperti, bahkan lebih kecil dan ringan, mesin tik yang bisa dipangku.
Komputer pertama yang bekerja atas dasar sistem elektris, baru ditemukan setelah lebih dari satu abad sejak era Babbage, yaitu pada 1937. Penemu komputer yang bekerja secara elektronis itu Howard Aiken dari Amerika Serikat. Komputer pertama ini memang masih sangat sederhana dan suka rusak. Baru dipakai beberapa menit saja, sudah mendadak ngadat dan keluar pernyataan “syntax error”. Pemakaian listriknya pun boros setengah mati. Tapi, justru komputer jelek itulah yang merupakan jejak awal yang menentukan kemajuan komputer selanjutnya.
Sejak ditemukannya komputer elektris oleh Aiken itu, perkembangannya terus berlangsung secara sangat pesat, bahkan di luar dugaan.
Pada 1948, transistor ditemukan. Penemuan ini, memunculkan dasar landasan perkembangan kemampuan baru bagi komputer. Dengan adanya transistor, komputer sesederhana ciptaan Aiken menjadi memiliki kemampuan gila-gilaan. Hal ini memancing minat kalangan industri melirik komputer untuk dimanfaatkan dalam proses industri.
Pada 1967, Jack Kilby dari Texas Instrument, memperkenalkan Integrated Circuit (IC). Maka dunia miniaturisasi komponen elektronika pun melompat jauh ke depan. Kemajuan dunia komponen elektronika ini sekaligus merambah dua bidang, yakni bidang analog dan bidang digital. Dunia analog disemarakkan oleh IC op-amp yang kian canggih, berbagai jenis pembanding serta IC pebangkit isyarat fungsi dan PPL. Dunia digital diramaikan oleh aneka ragam IC jenis TTL dan CMOS.
Dua Raksasa
Oleh perkembangan miniatur komponen elektronika, dilahirkanlah teknologi LSI, Large Scale Integration. LSI inilah yang membidani lahirnya mikroprosesor, yang menjadi penentu tingkat kecanggihan mikrokomputer. Kalangan industri, melirik manfaat yang dijanjikan mikroprosesor, berlomba memproduksinya. Tercatat, sekian banyak perusahaan yang membuat mikroprosesor, dan beberapa nama yang berdiri paling depan. Namun, yang bersaing ketat di dalam produksi mikroprosesor ini dua perusahaan raksasa di Barat sana, yaitu Intel dan Motorola.
Berbicara mengenai perkembangan mikroprosesor dan mikrokomputer di dunia, tak bisa lain sama dengan melihat perkembangan dan sepak terjang dua perusahaan itu, bersama Apple Computer dan IBM yang menyusun sistem komputer berbasis mikroprosesor keluaran Intel dan Motorola.
Intel menciptakan mikroprosesor pertama kali pada 1971. Mikroprosesor perdana ini berarsitektur empat bit yang oleh penciptanya diberi nama kode 4004. Mikroprosesor ini banyak digunakan dalam pembuatan kalkulator digital.
Setahun kemudian, 1972, mikroprosesor baru yang dikembangkan dari 4004, mulai diproduksi. Mikroprosesor itu diberi kode 8008, dan segera dilempar ke pasaran. 8008 berarsitektur delapan bit.
Puas? Nyatanya belum. Dengan teknologi pembuatan yang berbeda, 8008 ini kemudian diperbaiki dan dikembangkan lagi. Hasilnya mikroprosesor berkode 8080, yang mulai diproduksi Intel pada 1973. Tentu saja 8080 ini lebih unggul dari 8008, terlebih dalam hal kecepatan prosesnya, juga memiliki beberapa kelebihan lain.
Komponen baru ini menawan perhatian para pengusaha, untuk memanfaatkannya di dalam sistem komputer. Salah satu perusahaan itu Altair. Perusahaan ini merancang suatu sistem bus yang bisa dimanfaatkan untuk menyusun sebuah sistem mikrokomputer berdasarkan 8080. Keunggulan bus ini membuka kemungkinan bagi perusahaan lain untuk menambahkan beberapa peralatan tambahan sesuai dengan keperluan masing-masing. Oleh Dr. Mellen dari Cromenco, bus Altair ini dijadikan standar dengan nama S100.
Muncul pula sistem operasi yang disusun oleh Gary Kildall: CP/M, yang membuat S100 semakin ngepop saja. CP/M disusun untuk memanfaatkan periferal yang dipasang pada S100, yaitu kartu penggerak disk. Dengan demikian, membuka peluang bagi para perancang perangkat lunak untuk mengembangkan programnya dengan gampang dan enak.
Pada 1975, Frederico Faggin dan Masatoshi Shima, dua anggota tim perancang 8080, minggat dari Intel dan mendirikan perusahaan baru: Zilog Inc. Perusahaan ini bekerja cepat untuk membuat mikroprosesor sejenis 8080. Didukung keahlian dan pengalaman mereka, toh mereka biang pembuatan 8080, maka tidak susah bagi mereka merancang mikroprosesor yang mirip 8080 itu. Hasilnya terlihat setelah setahun kemudian. Zilog Inc. melempar Z80. Tentu saja mikroprosesor desain mereka tidak sama persis dengan 8080. Bahkan lebih canggih, karena sudah dikembangkan dan ditambah kemampuan baru yang lebih sempurna. Misalnya, kalau pada 8080 hanya ada satu jalur interupsi, Z80 memiliki dua jalur.
Primadona
Tentu saja Z80 segera mejadi primadona di kalangan industri komputer. Beberapa perusahaan segera menyusun sistem komputernya berdasarkan Z80, seperti Radio Shack dengan TRS80, Sinclair dengan ZX81 dan ZN Spectrum.
Sebuah perusahaan baru, MicroSoft, muncul dengan kartu berisi Z80 yang digunakan pada komputer Apple II yang saat itu sangat populer. Kartu tambahan pada Apple II ini memungkinkan dijalankannya semua program yang ditulis CP/M. Pada saat itulah MicroPro memperkenalkan perangkat lunak pengolah kata atau “Word Processor” yang kemudian menjadi sangat ngepop sebagai WordStar. WordStar ini, kemudian melejit menjadi salah satu jenis perangkat lunak yang paling banyak dipakai di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Perusahaan lain, Aston Tate, memperkenalkan sebuah aplikasi data base yang pertama untuk mikrokomputer, yaitu dBase II yang dikembangkan menjadi dBase III kemudian dBase III plus. Perusahaan yang lain lagi, Sorcim, memperkenalkan spreadsheet dengan nama SuperCalc. Ketiga perangkat lunak ini membuat Apple II plus Z80 banyak digunakan perusahaan kecil yang tidak memerlukan kemampuan sebuah minikomputer atau mainframe.
Intel, yang sadar dan mengerti akan kehadiran Z80, mengarahkan segala kemampuannya ketika itu untuk segera memperbaiki dan mengembangkan 8080-nya. Hasilnya, pada 1977, melejitlah 8085 ke pasaran. Tapi, nyatanya, 8085 ini tidak lebih unggul daripada Z80.
Merasa 8085 andalannya kalah bersaing, karena memang kalah unggul, Intel pun menyiapkan pembuatan sebuah mikroprosesor baru. Dengan dendam yang membara, dan mungkin sedikit kelabakan, Intel kemudian memproduksi 8086 yang memiliki arsitektur 16 bit yang dipasarkan mulai 1978. Sayang, tampaknya Intel terlampau tergesa-gesa. Pada saat itu, hampir semua periferal untuk mikrokomputer menggunakan sistem 8 bit. Orang belum membutuhkan mikroprosesor dengan arsitektur 16 bit. Waktunya memang tidak tepat.
Menyadari hal ini, maka Intel pun segera mengobah 8086-nya. Diproduksilah mikroprosesor lanjutan yang diberi nomor kode 8088. mikroprosesor ini kembali memakai arsitektur 8 bit.
8088 ini menarik perhatian IBM. Berdasarkan mikroprosesor ini, IBM kemudian menyusun sebuah sistem mikrokomputer baru. Lahirlah IBM-PC yang segera menjaid primadona di antara pemakai komputer, yang kemudian oleh perusahaan di Taiwan dan Jepang ditiru dan dibuatkan komputer yang kompatible dengannya. Yang terakhir inilah yang banyak dirakit di pusat-pusat penjualan komputer.
Mendukung lahirnya IBM-PC itu, Microsoft, yang kukuh sebagai perusahaan perangkat lunak, menyusun suatu sistem operasi yang mirip CP/M, yaitu MS-DOS. Sistem operasi ini disabet IBM dan kemudian diadaptasikan yang menghasilkan PC-DOS. Baik MS-DOS maupun PC-DOS bukan barang aneh lagi di Indonesia pada awal 1990-an.
Bergairah
Sementara itu, DRI (Digital Research International), perusahaan yang menyusun CP/M, menciptakan sistem operasi CP/M-86. Sistem operasi ini merupakan pengembangan dari CP/M. Sayangnya, CP/M-86 muncul ketika MS-DOS sedang berada di puncak ketenaran hingga tertelan mentah-mentah oleh kepopuleran MS-DOS.
Merasa sukses dengan mikroprosesor 8088-nya, Intel pun tambah bergairah. Mendukung 8088, Intel mengeluarkan beberapa cepis prosesor pendamping (coprocessor) yang dapat bekerja sama dengan 8088. Di antaranya, yang paling populer 8087, sebuah prosesor pendamping yang dirancang khusus untuk melakukan perhitungan floating point. Koprosesor ini beroperasi dengan data 80 bit untuk meningkatkan ketelitian dan kecepatan prosesnya. Untuk komunikasi 8088 dengan dunia luar, diperkenalkan UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter) 8250, USART (Universal Synchronous and Asynchronous Receiver/Transmitter) 8251, dan PPI (Programmable Peripheral Interface) 8255. UART dan USART digunakan untuk transfer data serial, sedangkan PPI untuk paralel.
Apa yang dilakukan Motorola? Hanya berselisih beberapa saat dengan merajalelanya 8080-nya Intel di pasaran, Motorola memperkenalkan sebuah mikroprosesor produk mereka, dengan filosofi yang jauh berbeda dengan 8080. Kalau orientasi 8080 pada register, pertimbangan Intel karena harga memori yang mahalnya selangit, justru mikroprosesor Motorola memilih orientasi pada memori. Produk primadona Motorola mikroprosesor berkode 6800. Dengan dukungan berbagai komponen yaitu PIA (Pheripheral Interface Adapter) 6820, CRTC (Cathode Ray Tube Controller) 6845, ACIA (Asynchronous Communication Interface Adapter)6850 dan SSDA (Synchronous Serial Data Adapter) 6852. Bersama 6800 dengan memorinya, ditambah komponen PIA 6820, CRTC 6845, ACIA 6850, dan SSDA 6852, sudah mampu untuk membentuk sebuah mikrokomputer, lengkap dengan kemampuan komunikasi paralel dan serial secara serempak atau juga terpisah.
Sementara itu, Chuck Peddle, salah seorang perancang 6800 di Motorola, membelot ke perusahaan lain, MOS Technology. Perusahaan ini kemudian mengenalkan mikroprosesor 6502. Mikroprosesor yang telah disempurnakan dari 6800 ini mempunyai lebih banyak ragam pengalamatan. Selain itu isyarat pengendalinya pun relatif lebih sederhana. Kelebihan ini membuat 6502 lebih dapat diterima oleh para pengembang sistem mikroprosesor.
Stephen Wosniak dan Steve Jobs, penggemar komputer, menyusun satu sistem mikrokomputer dengan basis 6502 yaitu Apple II. Mikrokomputer ini, yang dilengkapi dengan kartu pada slot-slotnya, memberikan fasilitas yang bisa membuka kesempatan untuk pengembangan. Karena itu, sudah bisa diduga, komputer ini menjadi sangat cepat populer. Kalangan penggemar komputer tergila-gila dan berebut memiliki dan mengembangkannya.
Pada Apple II inilah perangkat lunak spreadsheet pertama kali diperkenalkan VisiCalc. Selain pada Apple II, 6502 dipakai juga pada mikrokomputer Atari, Commodore dan BBC Micro. Ketiga mesin ini mulanya cukup menawan. Sayangnya, tidak didukung perangkat lunak yang memadai, sehingga lama kelamaan kurang populer dan akhirnya menjadi barang antik.
Untuk menyaingi kepopuleran 6502 MOS Technology, Motorola memperkenalkan satu keluarga baru yaitu 6802, perbaikan dari 6800. Sayangnya, produk ini tak mampu mengungguli 6502, kalah pamor.
Menyerah?
Menyerah? Tidak! Motorola selanjutnya melemparkan 6809 yang berarsitektur 16 bit. Yang ini lumayan kemampuannya, kira-kira sebanding dengan Z80. Tapi, kurang populer pemanfaatannya. Paling-paling hanya digunakan terbatas pada beberapa peralatan interface untuk komunikasi radio paket.
Hal ini menyadarkan para perancang di Motorola, bahwa untuk menembus dominasi 6502, mereka harus membuat mikroprosesor dengan arsitektur 16 bit penuh. Apalagi, ketika itu, Intel telah menikmati keuntungan dari larisnya IBM-PC yang menggunakan 8088 produksinya. Maka pada 1979 Motorola melahirkan 68000 dengan arsitektur eksternal 16 bit dan internal 32 bit!
Ini baru kejutan, minimal buat Apple Computer. Melihat adanya cepis baru ini, Apple Computer segera merancang sistem Lisa dengan basis 68000. Mungkin terlalu tergesa-gesa sehingga masih banyak kekurangan.
Menyadari kekurangan Lisa, Apple Computer mundur selangkah untuk kembali tampil dengan produk yang lebih bisa diandalkan. Itu terbukti pada 1984, Apple Computer memperkenalkan sebuah mesin dengan arsitektur yang sangat lain dengan Lisa, meski menggunakan mikroprosesor yang sama, yaitu MacIntosh. Karena mikroprosesor yang digunakannya berkemampuan tinggi serta dukungan sistem operasi yang baru, MacIntosh sangat mudah digunakan. Pada mesin inilah piranti mouse dan pengolah kata dengan teknologi WYSIWYG (What you see is what you get) pertama kali diperkenalkan.
Perusahaan lain, Atari dan Commodore tak mau ketinggalan. Mereka memperkenalkan Atari ST dan Amiga. Sayang, Atari ST dan Amiga ini tidak disokong oleh perangkat lunak yang memadai hingga perkembangannya pun pada akhirnya mlempem.
MOS Technology, yang merasa pernah berada di atas angin dengan 6502-nya, bersama dengan kelompoknya Rockwell dan Synertek, segera mempersiapkan versi baru 6502 dengan arsitektur 16 bit. Persiapan versi baru 6502 ini nyatanya tak pernah selesai dan tak pernah muncul ke permukaan.
Justru Western Digital yang pertama memperkenalkan mikroprosesor hasil pengembangan 6502, yaitu 65816. Komponen ini cukup istimewa, karena dapat bekerja pada dua modus. Pada modus pertama, 65816 bekerja pada 8 bit dan dapat mengerjakan hampir semua program yang ditulis untuk 6502 (6502 versi MOS, dengan tambahan beberapa instruksi dan ragam pengalamatan). Pada modus kedua, 65816 dapat bekerja pada 16 bit penuh.
Apple Computer yang tengah kepayahan memasarkan Apple Iie, karena kalah bersaing dengan IBM-PC dan saudaranya sendiri MacIntosh, segera merengkuh 65816 untuk seri Apple II yang terbaru, yaitu Apple IIGS (Graphics and Sound). Komputer baru ini dapat menjalankan semua program yang ditulis pada Apple Iie. Fasilitas yang ditambahkan pada mesin baru ini fasilitas grafik dan suara yang disebut IWM, atau Integrated Woz Machine.
IBM-PC yang berbasis pada 8088 mulai terasa terlalu lamban untuk beberapa pekerjaan tertentu. Hal ini memaksa Intel untuk merancang sebuah mikroprosesor baru yang lebih cepat dengan arsitektur 16 bit penuh. Hasilnya 80286 diperkenalkan pada 1982. IBM segera mengeluarkan sistem yang berbasis pada mikroprosesor baru ini, yaitu IBM-PC-AT (Advanced Technology) pada 1984.
Sayangnya, produk baru ini tidak berhasil memanfatkan sepenuhnya fasilitas yang disediakan 80286, di antaranya kemampuan untuk multitasking. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sistem operasi yang khusus dirancang untuk mikroprosesor tersebut.
Sementara itu Motorola mengembangkan 68000 menjadi 68010, yang diperkenalkan pada 1983. Mikroprosesor terakhir ini pada dasarnya sama dengan 68000, dan dapat menjalankan program yang ditulis untuk 68000. Kelebihannya 68010 mampu untuk berlaku sebagai mesin maya (virtual machine). Dengan bus alamat selebar 24 bit, 68010 dapat mengalamati 16 Mbyte alamat.
Pada 1985, Motorola menelurkan anggota keluarganya yang terbaru dengan arsitektur 32 bit penuh, yaitu 68020. Mikroprosesor ini merupakan mesin maya dengan kemampuan memori maya yang berkemampuan seimbang.
Tahun yang sama, Intel memperkenalkan 80386. Kemampuannya tak berbeda dengan 68020-nya Motorola, yaitu merupakan mesin maya dan berkemampuan memori maya yang seimbang. Seperti anggota keluarga Intel lainnya, 80386 sudah mempunyai Memory Management Unit (MMU) di dalam cepis (Internal) serta mempunyai prosesor pendamping untuk operasi Floating point, yaitu 80387.
Merancang dan Merancang
68020-nya Motorola tidak mempunyai MMU internal. Tapi memiliki memori eksternal yaitu 68851, juga memiliki koprosesor untuk operasi floating point yaitu 68881. Kelebihan yang dimiliki 68020 dibanding 80386 ialah adanya memori cache internal. Memori internal cache ini berguna untuk menyimpan deretan instruksi atau data yang peling sering dipakai. Gunanya untuk mempercepat waktu eksekusi program, karena mikroprosesor tidak perlu terlalu sering membaca dan menulis ke memori biasa yang relatif rendah waktu aksesnya. 80386 melakukan hal ini dengan tambahan cepis memori statik dengan waktu akses yang kecil di luar cepis (eksternal). Setahun kemudian, 1986, Motorola mengeluarkan versi baru dari 68020 yang lebih cepat dari pendahulunya yaitu 20 Mhz.
IBM dan Apple yang melihat adanya dua cepis baru ini segera mulai merancang sistemnya. April 1987, MacIntosh II mulai dipasarkan Apple. Komputer ini menggunakan mikroprosesor yang dilengkapi dengan prosesor floating point 68881 dan MMU 68851. Arsitekturnya dirancang terbuka dengan menggunakan sebuah sistem bus yang dirancang MIT (Massachussets Institute of Technology) Boston, yaitu NuBus. Tiap slot mempunyai kebebasan penuh untuk mengambil alih pengendalian sistem. Jadi suatu kartu berisi mikroprosesor dan memori yang diletakkan pada satu slot NuBus dapat mengambil alih kendali dari papan induk yang prinsipnya merupakan sebuah slot NuBus juga.
Untuk mengendalikan monitor, diperlukan sebuah kartu karena Apple tak memberi standar tertentu untuk keluaran videonya. Kartu monitor yang dikeluarkan Apple dapat mengendalikan monitor dengan resolusi 640 x 400 pixel. Sintesa suara dilakukan oleh sebuah cepis yang disebut ASC (Apple Sound Chip). Untuk berhubungan dengan harddisk dan periferal lain, MacIntosh II menggunakan sistem SCSI (Small Computer System Interface). Sistem operasi yang dirancang khusus untuk memanfaatkan cepis MMU yang belum ada pada model sebelumnya ialah Multifinder (Mac sebelumnya menggunakan sistem operasi inder).
Agustus 1987, IBM meluncurkan jajaran barunya yang disebut PS/2 atau Personal System 2. Keluarga ini terdiri dari beberapa model, yaitu model 25 dan 30 yang menggunakan mikroprosesor 8086, dan model 50 dan 60 dengan mikroprosesor 80286, dan model 70 dan 80 menggunakan 80386. Selain odel 60 dan 80 yang berdiri, semua model lainnya merupakan desktop computer seperti IBM-PC biasa. Berbeda dengan IBM-PC sistem baru yang menggunakan sistem bus baru yang disebut dengan MCA (Micro Channel Architecture), memungkinkan bus digunakan untuk lalu lintas data yang lebih banyak.
Teknologi MCA ini oleh IBM dikatakan tidak bisa ditiru atau paling tidak membutuhkan waktu lama untuk menirunya. Untuk mendukung produk baru IBM ini, MicroSoft menyusun suatu sistem operasi yang dapat digunakan untuk multitasking. Sistem operasi itu disebut OS/2 (Operating System 2). OS/2 yang baru ini dikatakan dapat menjalankan seua program yang disusun berdasarkan DOS yang lama. Sayangnya OS/2 ini hanya dapat dijalankan pada mesin yang menggunakan mikroprosesor 80286 dan 80386 karena hanya kedua prosesor itu saja yang mempunyai kemampuan multitasking.
Jadi, PS/2 model 25 dan 30 yang menggunakan 8086 tidak dapat menjalankan OS/2.
Berlomba
Tak lama setelah IBM mengeluarkan produknya, beberapa perusahaan pembuat komputer yang kompatibel dengan IBM berlomba-lomba memasarkan produknya yang berbasis 80386. seperti misalnya ALR (Advance Logic Research) dengan ALR FlexCache 386 dan AST Research dengan AST Premium 386. Menurut hasil benchmark yang dilakukan majalah Byte dan PC Magazine, produk kompatibel itu bekerja lebih cepat daripada PS/2 yang menggunakan prosesor yang sama.
Hal ini selain disebabkan oleh frekuensi clock yang lebih tinggi, juga karena produk kompatibel itu menerapkan sistem memori caching di mana data dan instruksi yang sering dipakai disimpan pada suatu bagian memori yang waktu aksesnya sangat cepat. Perkembangan selanjutnya dari perang antara IBM dengan para pembuat kompatibelnya ini ialah pada penggunaan cepis 80386 terbaru yang dapat bekerja dengan frekuensi clock sebesar 25 Mhz.
Di akhir 1987, Motorola memperkenalkan sebuah mikroprosesor baru yang merupakan pengembangan dari 68020, yaitu 60030 yang bekerja pada 25 Mhz. Cepis ini, selain berisi prosesor dan cache memory, berisi pula MMU seperti pada keluarga Intel. Koprosesor 68881 juga sudah diperbaiki menjadi 68882. Steve Jobs, salah seorang pendiri Apple Computer yang kemudian keluar, segera melihat peluang untuk memanfaatkan cepis baru ini. Pertengahan Oktober 1988, ia menghasilkan sebuah komputer bernama NEXT. Komputer ini menawarkan kemampuan grafik yang jauh di atas kemampuan Mac II.
Bagaimana perkembangan selanjutnya? Rasanya sulit diramalkan, setiap saat selalu ada penemuan baru yang menghasilkan produk komputer baru pula. Setiap kali ada kejutan baru, yang membuat kita, orang Indonesia ini, cuma bisa melongo. Ya, sekarang kita memang hanya bisa melongo, tapi siapa tahu esok?
(bersambung….)
Sumber:
1. Drs. Suyanto, MM., —–, —–, 199-
2. Ignas Bethan, Seri Pendidikan dan Karier: Jurusan Komputer & Informatika, Grafikatama Jaya, 1993
Februari 7, 2007
Kategori: Dasar2 Komputer . . Penulis: Rad Marssy . Comments: 1 Komentar