Jejak Budaya China Kuno Ditemukan di Haruku

Jejak kebudayaan China abad ke-16 Masehi ditemukan oleh Balai Arkeologi Ambon di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

“Temuan ini menunjukkan adanya kemungkinan pengaruh kebudayaan China dalam penyebaran agama Islam di Pulau Haruku,” kata Peneliti Arkeologi Islam Balai Arkeologi Ambon, Wuri Handoko, di Ambon.

Ia mengatakan, dalam penelitian yang dilakukan timnya pada Juni 2011 terindikasi adanya pengaruh kebudayaan China berupa ciri khas arsitektur dan motif ukiran berbentuk naga di Masjid kuno di Desa Rohomoni, Kabauw, dan Kailolo.

Motif ukiran naga ditemukan di tiang pintu serambi, mihrab, tiang sudut luar, dan ventilasi antara atap dengan tumpang Masjid kuno Hatuhaha Marima yang sering dikenal dengan nama Uli Hatuhaha di Desa Rohomoni.

Hal yang sama juga ditemukan di Masjid kuno di Desa Kabauw dan Kailolo, berupa ukiran berbentuk motif flora khas China.

“Keseluruhan ukiran yang terdapat di masjid-masjid kuno tersebut tidak menutup kemungkinan adanya pengaruh unsur pertukangan China,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam mitologi China, naga memiliki nilai magis dan spiritual serta merefleksikan kebesaran dan kekuatan. Simbolisasi itu ada sejak 6.000 tahun yang lalu.

Selain Masjid, Balai Arkeologi Ambon juga menemukan makam kuno penyiar Islam Upuka Pandita Mahu di desa Kailolo. Dalam beberapa referansi nama tersebut dikaitkan dengan nama tokoh penyebar Islam bernama Ma Huang yang merupakan pengawal Laksamana Cheng Ho.

Ia mengatakan, Pulau Haruku telah menerima pengaruh Islam antara lain yang dibawa para mubaligh berasal dari Arab, Kerajaan Samudra Pasai dan Pulau jawa sekitar abad ke-15.

Umumnya, katanya, mereka datang melalui Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

“Di antara penyiar-penyiar itu, ada seorang yang keturunan China bernama Ma Hwang. Penduduk setempat menyebutnya dengan Upuka Pandita Mahuang artinya Tuanku Mubaligh Ma Hwang” katanya.

Ia mengemukakan, berdasarkan berbagai data yang ditemukan dan informasi menyangkut Pandita Mahu atau Ma Huang, besar kemungkinan merupakan antitesis dari penjelasan sejarawan barat sebelumnya yang salah satunya Anthony Reid.

Anthony, katanya, menjelaskan bahwa ekspedisi Cheng Ho dari 1371-1435 M tidak pernah mencapai Maluku.

Dalam penjelasannya, katanya, Reid juga mengatakan hubungan perdagangan langsung China dengan Maluku hanya terwujud hingga pertengahan abad ke-14 Masehi, sedangkan data-data di Pulau Haruku, ditemukan adanya pengaruh China, setidaknya pertengahan abad 16 Masehi.

“Kajian terhadap adanya unsur-unsur China dalam khazanah kebudayaan Islam aga sulit dilakukan, karena minimnya data-data arkeologi sejarah dan situs-situs kepurbakalaan yang ada,” kata Wuri Handoko.

“Masyarakat muslim lebih meyakini bahwa proses Islamisasi di nusantara, terutama di Pulau Jawa dilakukan oleh pedagang dan mubaligh Arab atau minimal dari Timur Tengah, bukan China,” katanya menambahkan.

Sumber : Suara Maluku – Jumat, 9 September 2011

3 Komentar

  1. basudara samua anak-anak Amarima Hatuhaha bt cuman sadiki mau komentar atas penulisan2 tentang sejarah Hatuhaha, tolong kalo tulis sesuatu berdasarkan fakta dan penelitian, bukan berdasarkan carita sapangal2 dari salah satu pihak, beta lihat akang samua beda, fersi Pelau lain, hulaliu lain, kailolo lain, rohomoni lain, kabau lain, jadi kalo mau tulis penelitian di samua negeri hatuhaha dolo, bila perlu katong palamana, atau bicara deng katong moyang moyang, pangil kumpul samua moyang2 Amarima Hatuhaha, mana moyang yang lahir duluan mana yang lahir dari belakang, karena moyang moyang di amarima hatuhaha tidak samua satu ran atau satu dawar, menurut fersi Hulaliu lain, itu yang bt belajar, dan bt juga melakukan penelitian tentang maluku pada umumnya, negeri2 amarima hatuhaha, dan terkususnya negeri Haturessy Rakanyawa (Hulalui), karena bt punya penelitian ada dan bt bisa tunjukan mulai dari manusia pertama di bumi saat air bah dan marga-marga pertama di bumi (maluku).

  2. @Daimon. Siahaya.

    bagusnya di publikasikan aja hasil penelitiannya tentang peradaban maluku sejak awal manusia ada d bumi atau tentang sejarah hatuhaha versi hulaliu.
    apakah ada alamat blog yg bisa di kunjungi untuk di baca ?
    trims.

    • Dolo masyarakat hulaliu itu adalah masyarakat muslim (islam), kedatangan penjajah belanda dengan politik jahat menjadikan mereka murtad (keluar dari Islam). Raja dan sebagian rakyatnya masuk Kristen. Warga yang tidak mau masuk Kristen, mereka lebih memilih mati ketimbang masuk Kristen. Masjid mereka bakar bersama takmir-takmirnya sekaligus. Masjid mereka bernama Masjid Nyambuasa. Beduk dari masjid itu masih tersimpan di salah satu kampung di hatuhaha. Kampung asli Hulaliu bukan di tempatnya sekarang yang bernama Hulaliu yang ada sekarang. Kampung hulaliu sekarang, adalah kampung yang terbentuk pada masa belanda berkuasa, setelah berhasil membujuk raja untuk masuk Kristen. Nama hulaliu itu terambil dari kalimat HULALLO NE RIU (satu bulan berlalu). Karena lidah belanda tidak sama dengan lidah orang asli Maluku, maka jadilah HULALIU seperti sekarang. Saya mau bertanya par tamang-tamang, Adakah diantara tamang-tamang ada yang tahu nama asli kampung hulaliu sebelum mereka murtad?


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar

  • Ini Beta

    Y!M status:
    TIKI TULEHU 2
    (DH. WARNET PONDOK.NET)
    Jl. Raya Tulehu, No. 26
    Dsn Pohon Mangga RT01, Tulehu
    A m b o n

    eFBi : Rad Marssy
    CopyLeft Notice:
    Barangsiapa dengan sengaja mengutip, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, meng-copy paste kepada umum suatu bagian dari blog ini diwajibkan kepadanya untuk menyertakan sumber asli bagian yang dimaksud. Dilarang membawa kamera, handycam, tape recorder, atau alat perekam lainnya.
    (hehe5x... srius amat bacanya).

    NO SMOKING BLOG...!!!

    STORY OF EARTH...???